Monday, December 29, 2014

PERENCANAAN KEUANGAN, MEMBANGUN SIKAP KIKIR?

PERENCANAAN KEUANGAN, MEMBANGUN SIKAP KIKIR? Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

20 Mei 2008 – 11:17 (Her Suharyanto)   Diposting oleh: editor

(Rate: 6.50 / 4 votes)

Beberapa waktu lalu saya mendapatkan e-mail dari Pak Himawan di Solo. Begini e-mail-nya: Saya banyak disarankan teman untuk belajar melakukan perencanaan keuangan, bisa lebih bijak mengelola pemasukan dan pengeluaran. Suatu saat saya coba buat secara sederhana. Tetapi apa yang terjadi? Saya tiba-tiba berubah menjadi kikir. Beberapa pengeluaran yang rekreatif maupun untuk kesenangan pribadi saya pangkas. Lama kelamaan saya jadi berpikir, lho perencanaan membuat saya malah jadi orang “perhitungan”. Mau gini takut hilang duit, sampai-sampai kesenangan pribadi dikorbankan begitu saja.

Menurut Bapak Suharyanto, apakah manajemen keuangan pribadi membuat kita tertekan? Membuat kita jadi orang perhitungan? Malah, membuat kita kikir? Saya bermaksud berhenti bikin perencanaan menyesakkan itu. Benarkah langkah saya ini? Atau Bapak punya saran lain?

Atas e-mail tersebut di atas saya membalasnya demikian:

Pak Himawan,

Saya ingin mengajak Pak Himawan melihat perencanaan keuangan dari dua sisi, yakni (pertama) tujuan dan (kedua) langkah-langkah untuk mencapai tujuan ter
... baca selengkapnya di PERENCANAAN KEUANGAN, MEMBANGUN SIKAP KIKIR? Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Wednesday, December 24, 2014

Wiro Sableng #7 : Tiga Setan Darah & Cambuk Api Angin

Wiro Sableng #7 : Tiga Setan Darah & Cambuk Api Angin Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

PEMUDA baju biru itu berdiri dengan gagahnya di puncak bukit. Angin dari timur bertiup melambai-lambaikan rambutnya yang gondrong menjela bahu. Sepasang matanya sejak tadi hampir tiada berkesip memandang lekat-lekat ke arah utara di mana berdiri dengan megahnya pintu gerbang Kotaraja.

Sudah hampir setengah hari dia berada di puncak bukit itu. Sudah jemu dan letih matanya memandang terus-terusan ke arah pintu gerbang. Namun manusia-manusia yang ditunggunya belum juga kelihatan muncul. Sebetulnya dia bisa menuruni bukit itu dan langsung memasuki Kotaraja. Tapi dia ingat pesan gurunya, di Kotaraja penuh dengan hulubalang-hulubalang Baginda, bahkan tokoh-tokoh silat kelas satu pentolan-pentolan Istana, banyak orang sakti berilmu tinggi sehingga menyelesaikan perhitungan di dalam Kotaraja sama saja mencemplungkan diri ke dalam jebakan dimana dia tak mungkin lagi akan keluar. Kalaupun ada jalan ke luar maka itu ialah jalan kepada kematian! Dia m
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #7 : Tiga Setan Darah & Cambuk Api Angin Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Powered by Blogger.